Kompol Jon Hendri Menuai Apa yang Dia Tabur

 

Kompol Jon Hendri dengan berbagai penghargaan yang diraihnya.


Kompol Jon Hendri selalu berupaya menjalani hidup sesuai amanah Almarhum Ayahnya; “apa yang kita tabur itulah yang dituai”. Karena itulah, selama nyawa dikandung badan, ia selalu berupaya berbuat baik untuk masyarakat. Amanah sang ayah itu ternyata terbukti. Menyambut HUT Bhayangkara ke-78, pimpinannya memberikan penghargaan atas apa yang telah dilakukannya selama ini.  

 

Pariaman, Maestro Info—Aalifa Balqis masih terbilang muda, usianya baru berkisar 18 tahun, namun remaja berparas ayu yang sehari-hari tinggal di Kota Pariaman ini ini sering merasa cepat lelah, urinya pun berwarna gelap.

Awalnya ia merasa apa yang dialaminya itu hal lumrah dan hanya kelelahan saja. Namun setelah sang ibu, Marsinah membawanya ke dokter, barulah saat itu ia tersentak lantaran divonis mengindap thalasemia, yaitu kelainan darah yang disebabkan oleh kelainan hemo globin (akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin) yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah sehingga penderitanya mengalami kurang darah.

Semenjak itulah anak satu-satunya Marsinah, yang telah ditinggal mati oleh sang ayah ini makin hari makin lunglai, karena saban bulan harus ke rumah sakit untuk tranfusi darah. Itupun bila ada sanak saudaranya yang dapat menyumbangkan darah untuk dirinya. Namun kalau tak ada, ia terpaksa harus bertahan dengan penderitaan.

Saban bulan, satu hingga dua kantong darah harus ditransfusi ke tubuh remaja berkuli putih ini, gunanya untuk menambah kembali kekurangan hemoglobin. Setelah transfusi darah, maka Aalifa sudah seperti biasa lagi dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

Penyakit itu pulalah menjadikan rumah sakit menjadi rumah kedua bagi Aalifa dan keluarga. Thalasemia benar-benar menguras energi dan darahnya ! Namun ia selalu kerepotan bila saat membutuhkan darah.

Ternyata Aalifa tak sendirian menanggung beban hidupnya, Allah Al Muhaimin (Yang Maha Mengatur) mempertemukannya dengan salah seorang personel Polres Pariaman, yang mengatakan bila perlu darah datangi saja Posko Donor Darah Polres Pariaman, dengan motto "darah kami tidak pernah habis demi kemanusian".

Posko Donor Darah satu-satunya ada di dunia ini digagas oleh Wakapolres Pariaman Kompol Jon Hendri SH setahun lalu. Posko Donor Darah ini berawal dari “geliat nurani” Jon Hendri yang selalu iba melihat orang-orang yang tengah diuji dengan berbagai kesulitan dan rintangan untuk menyempurnakan apa yang telah ditetapkan menjadi kewajiban.

Kompol Jon Hendri saat menerima penghargaan pada HUT Bhayangkara ke-78


Ia pun menyadari saling tolong menolong bisa menjadi renungan untuk membantu sesama, karena sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri.

Hal itu, menurut pria kelahiran 14 Juli 1973 ini, berarti manusia saling membutuhkan satu sama lain. Manusia secara tidak langsung juga mempunyai hubungan timbal balik dengan manusia lainnya.

Karena itulah, sebagai seorang anggota Polri, yang memiliki tugas dan tanggungjawab memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, suami dari Ensih Zelfina serta ayah dari Arfa Faiza Syahendri  dan Zafran Faiza Syahendri ini terketuk nuraninya untuk mendirikan Posko Donor Darah, yang mengutamakan personel polisi sebagai pendonornya.

“Hidup ini memang penuh cobaan dan ujian.  Bukan hidup namanya bila tidak ada suka dan duka, tidak ada tangis dan tawa, tidak ada miskin dan kaya dan seterusnya.  Allah menguji dengan berbagai macam situasi dan kondisi, untuk melihat sejauh mana kadar keimanan seseorang.  Di sinilah nurani insan Polri diuji, apakah dia peduli dengan dilema yang tengah dihadapi saudaranya atau tidak,” kata Jon Hendri pada wartawan media ini pada suatu kesempatan. 

Kata pria yang menjadikan Almarhum Sang Ayah sebagai inspirasi hidupnya ini, semenjak berdiri Posko Darah Polres Pariaman sudah membantu 500 orang lebih masyarakat yang membutuhkan darah kaerna kondisi dirawat di rumah sakit.

“Alhamdulillah sudah lebih dari 1.000 kantong darah yang disalurkan kepada masyarakat dan mendapat apresiasi berbagai pihak. Kegiatan kita ini dilakukan setiap jam kerja,” kata Jon Hendri.

Kompol Jon Hendri saat mendonorkan darahnya.

Lebih jauh Jon Hendri mengatakan, Allah Aza Wajjala menguji seseorang dengan kenikmatan dan malapetaka, kemudahan dan kesulitan, segala yang disenangi dan tidak disenangi.  Orang kaya diuji dengan kekayaannya, apakah ia termasuk yang bersyukur.  Orang miskin diuji dengan kemiskinannya, apakah ia bisa sabar.  Penguasa atau pemimpin diuji, apakah ia amanah dan adil.  Masyarakat biasa juga diuji, apakah ia taat kepada Allah, Rasul dan pemimpinnya.  Pedagang diuji, apakah ia jujur.  Ulama diuji, apakah ilmunya diamalkan dan diajarkan. 

“Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya : 35, “….. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan,” kata Jon Hendri.

Jon Hendri meyakini Allah mengujinya sebagai anggota Polri, yang memiliki tugas dan tanggungjawab memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Ia pun mengaku selalu teringat pesan ayahnya ; “Hidup ini adalah pilihan yang diputuskan. Jika tak ingin terlihat bodoh, jangan lakukan hal yang bodoh.

“Almarhum ayah saya juga sering mengingatkan anak-anaknya ; bahwa apa yang kita tabur itulah yang dituai. Manusia tak akan pernah menuai tanpa menabur. Jika yang kita tanam padi maka tidak akan pernah tumbuh ilalang,” ujar Jon Hendri.

Karena itulah katanya, ia berusaha selalu berbuat baik dalam menjalani hidup dan kehidupan di atas dunia yang tak pernah tawar-menawar ini.

Ternyata apa yang dikatakan Sang Ayah ; “apa yang kita tabur itulah yang dituai” terbukti adanya ! Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke-78 yang jatuh pada 1 Juli, Penjabat Wali Kota Pariaman, Roberia memberikan penghargaan atas inisiatif kemanusiaan Posko Donor Darah yang diinisiasi Kompol Jon Hendri hampir satu tahun terakhir di Mako Polres Pariaman.

Penghargaan ini diberikan pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pariaman yang dilaksanakan di gedung DPRD Kota Pariaman, Selasa 2 Juli 2024.

Kala itu Roberia seolah tak mampu menutupi rasa bangganya terhadap inovasi yang digagas oleh Kompol Jon Hendri tersebut.

Malah Roberia mengakui dengan jujur bahwa dirinya sangat terkesan dengan adanya Posko Donor Darah tersebut saat pertama kali “menginjakan kaki” ke Kota Pariaman.

Kompol Jon Hendi mengolah lahan terbengkalai menjadi ladang pepaya.

Tak hanya dari Pemerintah Kota Pariaman, langkah terpuji yang dilakukan Jon Hendri tersebut juga mendapat apresiasi dari Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono S.I.K, SH, pada Senin 1 Juli 2024, karena Jon Hendri telah membagikan tanah miliknya sebanyak 27 kapling pada masyarakat kurang mampu.

Jon Hendri juga mendapatkan penghargaan dari Kapolres Pariaman AKBP Abdul Aziz S.I.K pada Seni 1 Juli, karena dinilai berjasa dalam menciptakan inovasi kreatif Polres Pariaman ; “Datang Memberi, Pulang Membawa”.   

Ia juga mendapat penghargaan dari Kapolres atas inisiatifnya menyulap lahan tidur menjadi ladang pepaya, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

 

Sementara itu Jon Hedri sendiri, kepada wartawan ini mengatakan apa yang dilakukannya itu semata-mata ingin berbuat yang terbaik selama nyawa dikandung badan.

“Saya ingin selalu mengaplikasikan petuah almarhum ayah ; bahwa apa yang kita tabur itulah yang dituai,” katanya. (Febriansyah Fahlevi)

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.maestroinfo.id, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred: An Falepi